Minggu, 12 November 2023

ReAkreditasi Puskesmas Lamunti 2023

Reakreditasi Puskesmas adalah proses evaluasi dan penilaian ulang terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas biasanya diadakan per lima tahun setelah akreditasi pertama. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Puskesmas memenuhi standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan, serta mendorong peningkatan terus-menerus dalam penyelenggaraan layanan kesehatan di tingkat puskesmas. Proses ini melibatkan peninjauan berbagai aspek, termasuk administrasi, manajemen, pelayanan medis, dan fasilitas.
UPT Puskesmas Lamunti melakukan Reakreditasi ditahun 2023 setelah dilakukan Akreditasi sebelumnya di tahun 2018 mengalami penundaan 1 tahun dikarenakan pandemi Covid-19, seluruh staf Puskesmas merasa bersyukur karena proses Reakreditasi berjalan dengan lancar kegiatan selama 3 (tiga) hari ini sudah terlaksanakan dimulai pada tanggal 6 November 2023 sampai dengan 8 November 2023.
Tim Surveyor berjumlah 2 orang yaitu dr Irman, M.Kes dan drg Elly Estiana Siagian adapun susunan acara pada hari pertama dimulai dengan pembukaan dlanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pimpinan Puskesmas Lamunti, ketua akreditasi, pendamping akreditasi dari dinas kesehatan kabupaten Kapuas dan surveyor Akreditasi setelah itu kendali acara diserahkan sepenuhnya ke Surveyor Akreditasi 

Hari pertama ini setelah kendali dipegang tim surveyor akreditasi acara dilanjutkan dengan telaah dokumen adapun dokumen-dokumen yang diminta ditampilkan oleh surveyor berjumlah 5 BAB yaitu Admen, Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Program Prioritas Nasional (PPN), dan Pengembangan Mutu Puskesmas (PMP).
Permasalahan yang didapat pada saat telaah dokumen hari pertama selanjutnya diklarifikasi dan diberi masukan oleh tim surveyor di hari ke dua, pada Harini kedua ini juga dilakukan telusur ke lintas sektor, tokoh masyarakat dan pengguna layanan. Pihak puskesmas mengundang Camat Mantangai, 13 kepala desa di wilayah kerja Puskesmas Lamunti beserta ibu ketua PKK, dan kader-kader di setiap desa serta berhadir pula Damang adat dan perwakilan dari Koramil. 
Setelah acara telusur ke lintas sektor tim Surveyor melakukan kunjungan langsung ke desa, desa yang dipilih untuk dikunjungi oleh surveyor kali ini adalah desa Warga Mulya dengan tujuan melihat secara langsung penerapan upaya kesehatan di masyarakat yang dilakukan oleh pihak Puskesmas
Telaah dokumen berlanjut sampai hari ke tiga dikarenakan waktu yang tidak cukup dihari ke dua, selanjutnya dilakukan telusur fasilitas dan ditutup dengan paparan oleh tim surveyor.
kami seluruh staf UPT Puskesmas Lamunti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada tim surveyor karna dibalik proses penilaian Reakreditasi ini kami mendapat pengetahuan dan ilmu yang banyak dan kedepannya akan kami manfaatkan dalam pelayanan di masyarakat dan untuk kemajuan mutu puskesmas.

Kamis, 09 Mei 2019

102 orang datangi Puskesmas Lamunti Untuk Berobat Diduga Keracunan Makanan


Rabu 1/5/2018, telah terjadi KLB Diare diduga kercunan makanan setelah menghadiri acara ulang tahun salah satu warga di desa Lamunti Permai. Setelah mendapat laporan setatus KLB dari Puskesmas, Dinkes Kabupaten kapuas langsung melakukan inveatigasi ke lapangan serta mengirimkan satu armada PSC 119 Kes membawa logistik obat dan satu orang dokter, kejadian ini juga mendapat perhatian dari camat Mantangai yang langsung mengunjungi pasien ke Puskesmas dan Tim TRC dari BPBD Kapuas.
Jumblah pasien yang terdata berkunjung ke Puskesmas lamunti sebanyak 102 orang datang dengan keluhan yang sama BAB cair, mual, muntah, pusing serta demam
68 orang mendapatkan Rawat Jalan dan 34 orang diharuskan rawat inap karna mengalami dehidrasi.
Semua pasien dapat ditangani tenaga kesehatan Puskesmas lamunti, setelah hari ke 4 Minggu (5/5/2019) karna tidak ada lagi kedatangan pasien dengan keluhan BAB cair dan semua pasien yang dirawat inap sudah diperbolahkan dokter pulang maka Pimpinam Puskesmas mengumumkan status KLB di hentikan. 

Rabu, 13 Februari 2019

OJT dan Monev PIS-PK di Puskesmas Lamunti


Program Indonesia Sehat (PIS) merupakan satu program dari agenda ke Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan akan terbantu dengan adanya keaktifan dari Puskesmas yang melakukan kunjungan keluarga, inilah yang dimaksud dari pendekatan keluarga (PK). Seluruh keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas merupakan target sasaran dari pelaksanaan PIS-PK.

Melihat pentingnya pelaksanaan PIS-PK hari ini Rabu, 13/2/19
Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menyambangi Puskesmas Lamunti untuk diadakannya Kegiatan OJT (On the Job Training) yang dilakukan oleh ibu Yeristiruyeti SKM, bapak Bodon Jiwandaya SKM dan ibu Sunah, Amd Keb. dengan tujuan pemaparan kembali definisi operasional, serta saling shareing pengalaman dan tips-tips dalam pelaksanaan PIS-PK. 

Kegiatan berjalan denagn lancar di aula Puskesmas Lamunti dan diakhiri dengan kesepakatan bahwa kegiatan PIS-PK harus sudah selesai di laksanakan paling lambat di bulan Oktober 2019.


Senin, 29 Oktober 2018

Penilaian Akreditasi Puskesmas Lamunti


Pemberian pelayanan publik yang berkualitas dan mampu memberikan kepuasan bagi masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah, oleh karna itu pemerintah meminta dilakukannya akreditasi pada setiap pelayanan kesehatan.

Kali ini Puskesmas Lamunti yang mendapat giliran penilaian dari tim surveior akreditasi FKTP, dimulai dari tanggal 24 - 28 Oktober 2018 dengan narahubung puskesmas Afride, SKM,MM dan narahubung dinas kesehatan Suparman, SKM.

Tim surveior terdiri dari 3 orang, surveior bidang UKM yaitu dr. Penina Regina Bebena, MPHM sekaligus sebagai Ketua, selanjutnya surveior bidang Adminitrasi Manajemen dr. Esti Wilianto, MHSM dan surveyior bidang UKP dr. Rosita Alkatiri, M.M.Kes.
Proses penilaian akreditasi oleh tim surveior berjalan dengan lancar sampai hari penutupan, tim survei hanya bertugas membina dan menilai fasilitas tingkat pertama yang bekerja sesuai dengan kode etik yang sudah di tetapkan sedangakan keputusan kelulusan akreditasi merupakan kewenangan dari komisi akreditasi FKTP.

Setelah segala proses penilaian akreditasi ini dijalankan banyak ilmu dan masukan yang diterima staf Puskesmas Lamunti
Kedepannya tujuan bersama sluruh staf Puskesmas Lamunti yaitu meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja. Sebagaimana tujuam dari Akreditasi ini di laksanakan.


Senin, 10 September 2018

Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)


Pemberian makan yang baik sejak lahir hingga usia 2 tahun merupakan salah satu upaya mendasar menjamin tercapainya kualitas tumbuh kembang dan hak anak, oleh karna itu pelatihan pemberian makan bayi dan balita menjadi agenda penting di Puskesmas Lamunti. 
Pelatihan PMBA diberikan langsung kepada kader di 13 desa wilayh kerja Puskesmas Lamunti dengan tujuan menjadikan kader sebagai fasilitator agar bisa mengajarkan kembali pelaksanaan praktek pemberian makan bayi dan anak kepada masyarakat di desa masing-masing, kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari di dalam gedung Puskesmas Lamunti 31 Agustus 2018 s/d 1 September 2018.
Adapun maeri yang disampaikan berisi pola pemberian makan terbaik bagi bayi dan anak sejak lahir sampai usia 24 bulan sebagai berikut: 
  1. Segera menyusui dalam waktu satu atau dua jam pertama setelah bayi baru lahir (IMD)
  2. Menyusui secara eksklusif sejak bayi baru lahir sampai bayi  berusia 6 bulan
  3. Mulai memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang baik dan benar sejak bayi berumur 6 bulan
  4. Tetap menyusui sampai anak berusia 24 bulan atau lebih
Diharapkan setelah dilaksanakannya pelatihan PMBA ini tidak terdapat lagi bayi dan anak yang kurang gizi atau kematian akibat praktik pemberian makan yang kurang tepat terhadap bayi dan anak di masyarakat.

Senin, 30 Juli 2018

Kaji Banding Puskesmas Lamunti ke Puskesmas Anjir Serapat


Telah dilaksanakan Kaji Banding Puskesmas Lamunti ke Puskesmas Anjir Serapar dengan tujuan mengetahui sampai dimana progress persiapam Akreditasi Puskesmas, hari Senin 30 Juli 2018, jam 08.00 wib, di halaman Puskesmas Anjir.
Acara dibuka oleh ibu Evri perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dan di lanjutkan dengan sambutan oleh kepala Puskesmas Anjir serapat dan kepala Puskesmas Lamunti
Setelah itu dilanjutkan dengan penampilan paparan dari kedua Puskesmas
Dalam akreditasi puskesmas kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Admen, UKM dan UKP puskesmas di puskesmas yang lain dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing puskesmas.
Setelah pelaksanaan kaji banding dilakukan. Tugas selanjutnya adalah
  1. Laporan kaji banding. Tim akreditasi membuat laporan perjalanan dinas yang isi nya memuat tentang apa saja yang dikerjakan pada saat kaji banding ( misalnya, diskusi apa saja, diterima siapa, hal apa saja yang di dapat dan akan diterapkan di puskesmas ).
  2. Rencana perbaikan. Membuat rencana dan time line pelaksanan perbaikan setelah kajibanding.
  3. Laporan pelaksanaan perbaikan. Setelah implementasi perbaikan dilaksanakan. Di buatkan laporan perbaikan. Di sisi mana saja yang sudah di perbaiki atau diperbaharui sesuai dari hasil kaji banding tersebut.
  4. Hasil evaluasi kaji banding. Membuat laporan matrik hasil evaluasi kaji banding.
  5. Hasil evaluasi perbaikan kaji banding. Setiap kegiatan di evaluasi perbaikannya sehingga terukur arah perubahannya ( membuat matrik evaluasi perbaikan kaji banding dapat melibatkan tim auditor ).

Rabu, 04 Juli 2018

Pelatihan APAR di Puskesmas Lamunti


Kali ini giliran Puskesmas Lamunti mendapatkan pelatihan alat pemadam api ringan (APAR), Pelatihan ini di berikan oleh Dinas Kesehatan berkerja sama dengan pemadam kebakaran Pemkab Kapuas, Rabu (4/7/2018).
Pelatihan dimulai dengan pemberian materi kelas oleh bapak Penyang dan diakhiri dengan simulasi kebakaran dan praktek pemadaman api menggunakan APAR oleh bapak Sujali.
Tujuan dari pelatihan ini selain untuk meningkatkan wawasan pengetahuan dan kewaspadaan dini terhadap bahaya kebakaran juga dalam upaya untuk mendukung program akreditasi puskesmas.