Senin, 09 September 2024

Peningkatan Kesehatan Balita di Desa Sekata Bangun: Penyuluhan Pemantauan Tumbuh Kembang dan Penanganan Kegawatdaruratan Balita oleh Puskesmas Lamunti

 

Pada tanggal 9 September 2024, Puskesmas Lamunti mengadakan kegiatan penyuluhan di Desa Sekata Bangun dalam bentuk kelas balita, sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai tumbuh kembang balita serta tindakan yang perlu diambil dalam situasi kegawatdaruratan. Kegiatan ini dipimpin oleh dua petugas kesehatan dari Puskesmas Lamunti, yang memiliki keahlian dalam bidang kesehatan anak.

Materi Penyuluhan Tumbuh Kembang Balita

Salah satu topik utama yang dibahas dalam kegiatan ini adalah tumbuh kembang balita, di mana para petugas menjelaskan mengenai fase-fase penting pertumbuhan fisik, motorik, kognitif, serta sosial-emosional anak usia dini. Para orang tua diberikan pemahaman mengenai:


1. Tahap Pertumbuhan Fisik: 

Petugas memberikan penjelasan mengenai perkembangan berat badan, tinggi badan, serta bagaimana memantau tanda-tanda pertumbuhan normal anak. Mereka juga menekankan pentingnya nutrisi yang seimbang untuk menunjang pertumbuhan optimal.


2. Perkembangan Motorik:

Ditekankan bahwa perkembangan motorik kasar dan halus harus diperhatikan oleh orang tua. Petugas memberikan contoh gerakan motorik yang sesuai dengan usia anak serta bagaimana cara melatihnya.


3. Perkembangan Kognitif:

Petugas juga membahas mengenai cara anak belajar dari lingkungan sekitarnya serta pentingnya stimulasi mental melalui permainan edukatif, bercerita, dan interaksi sehari-hari.


4. Perkembangan Sosial dan Emosional:

 Penyuluhan juga mencakup pentingnya memahami emosi anak, cara berinteraksi dengan teman sebaya, serta dukungan dalam pengembangan keterampilan sosial.


Kegawatdaruratan yang Sering Terjadi pada Balita

Selain tumbuh kembang, para petugas juga memberikan penjelasan mengenai berbagai kegawatdaruratan yang sering terjadi pada balita, serta langkah-langkah yang harus diambil jika situasi tersebut terjadi. Beberapa masalah kesehatan yang sering muncul pada balita yang dibahas antara lain:


1. Demam Tinggi:

Orang tua diajarkan cara mengukur suhu tubuh balita, tanda-tanda demam berbahaya, serta tindakan awal yang harus diambil seperti memberikan cairan yang cukup dan penanganan demam.


2. Kejang Demam:

Petugas memberikan pemahaman mengenai kondisi kejang demam yang sering terjadi pada anak di bawah usia lima tahun. Dijelaskan mengenai penyebab, cara menangani kejang, dan kapan orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan.


3. Tersedak:

Orang tua dilatih tentang cara menangani balita yang tersedak, mulai dari cara memposisikan anak hingga teknik mendorong benda asing yang mungkin tersangkut di saluran pernapasan.


4. Diare dan Dehidrasi:

Penyuluhan juga meliputi cara menangani diare pada balita, yang seringkali menyebabkan dehidrasi. Pentingnya pemberian oralit dan kapan harus segera membawa anak ke layanan kesehatan menjadi fokus pembahasan.


Diskusi Interaktif dan Simulasi

Selama kegiatan, petugas dari Puskesmas Lamunti mengadakan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para orang tua dapat bertanya langsung mengenai masalah kesehatan balita yang mereka hadapi. Selain itu, dilakukan juga simulasi penanganan kegawatdaruratan seperti cara memberikan pertolongan pertama pada balita yang tersedak atau mengalami demam tinggi.



Kelas balita yang dilaksanakan di Desa Sekata Bangun ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat, terutama para ibu yang hadir. Penyuluhan mengenai tumbuh kembang balita dan penanganan kegawatdaruratan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta kesiapsiagaan orang tua dalam menjaga kesehatan anak mereka. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Puskesmas Lamunti dalam mendorong kesehatan anak dan mengurangi angka kegawatdaruratan di usia balita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar