Sabtu, 31 Agustus 2024

Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Puskesmas Lamunti

 

Berita: Puskesmas Lamunti Sukses Laksanakan Pekan Imunisasi Nasional Polio Tahap 1 dan 2


Puskesmas Lamunti berhasil melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di 13 desa di wilayah kerjanya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap, dengan tahap pertama berlangsung pada bulan Juli dan tahap kedua pada bulan Agustus, dengan sasaran utama anak-anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan.


Tahap pertama yang dilaksanakan pada bulan Juli bertujuan untuk memberikan imunisasi polio kepada anak-anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan di 13 desa di sekitar Puskesmas Lamunti. Selama tahap pertama, petugas kesehatan berhasil menjangkau ribuan anak di wilayah tersebut, memberikan vaksin polio sebagai upaya pencegahan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.


Antusiasme masyarakat dalam mendukung kegiatan imunisasi ini sangat tinggi, yang terlihat dari tingginya angka partisipasi orang tua membawa anak-anak mereka untuk mendapatkan imunisasi. "Kami sangat senang melihat partisipasi aktif dari para orang tua. Ini menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya imunisasi polio untuk mencegah penyebaran penyakit," kata Kepala Puskesmas Lamunti, Ibu Siti Mulyani.



Tahap kedua yang dilaksanakan pada bulan Agustus melanjutkan upaya ini dengan menyasar anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi pada tahap pertama. Dalam tahap ini, Puskesmas Lamunti kembali mengerahkan seluruh tenaga kesehatan yang ada untuk memastikan bahwa seluruh anak usia 0 hingga 7 tahun 11 bulan di 13 desa telah mendapatkan imunisasi polio lengkap. 


Selama tahap kedua, petugas kesehatan mengunjungi setiap desa dan melakukan imunisasi door-to-door untuk memastikan tidak ada anak yang terlewatkan. Berkat dukungan dari masyarakat dan koordinasi yang baik antara petugas kesehatan dan pemerintah desa, pelaksanaan tahap kedua ini juga berlangsung dengan lancar.


"Dengan selesainya tahap kedua ini, kami berharap semua anak di wilayah kerja Puskesmas Lamunti telah menerima vaksin polio secara lengkap. Ini adalah langkah penting dalam melindungi generasi muda dari ancaman virus polio," tambah Ibu Siti Mulyani.


Pelaksanaan PIN Polio di Puskesmas Lamunti ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk mengeradikasi polio di Indonesia. Dengan memastikan semua anak mendapatkan imunisasi, diharapkan tidak ada lagi kasus polio yang muncul di wilayah ini, dan kesehatan anak-anak dapat terjaga dengan baik.

Pembinaan Cluster Puskesmas tentang Akreditasi di Puskesmas Lamunti

 


Lamunti, 31 Agustus 2024** - Puskesmas Lamunti menjadi pusat perhatian pada hari ini dengan diselenggarakannya kegiatan pembinaan cluster puskesmas tentang akreditasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan puskesmas dalam proses akreditasi guna memastikan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.


Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak dari Dinas Kesehatan serta tenaga kesehatan dari puskesmas yang berada dalam cluster tersebut. Beberapa tokoh penting hadir dalam kegiatan ini sebagai narasumber, termasuk Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Jumatil Fajar, MHlthSc; Masran, S.Sos., M.M; Akhmad Hadi Iswanto, S.K.M; dan Rahmawati, S.K.M., M.M. 


**Pemaparan Materi dari Narasumber**


Dr. Jumatil Fajar, MHlthSc membuka kegiatan dengan memberikan penjelasan tentang pentingnya akreditasi puskesmas dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Beliau menekankan bahwa akreditasi adalah bentuk komitmen untuk menyediakan layanan kesehatan yang sesuai standar dan dapat dipertanggungjawabkan. "Dengan akreditasi, kita memastikan setiap puskesmas memiliki sistem yang baik untuk memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat," ujarnya.


Masran, S.Sos., M.M., menambahkan bahwa akreditasi bukan hanya sekedar sertifikasi, tetapi juga proses berkelanjutan untuk memperbaiki kualitas layanan dan manajemen puskesmas. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta manajemen puskesmas yang lebih baik. "Kualitas pelayanan kita sangat bergantung pada kompetensi dan kesiapan sumber daya manusia, oleh karena itu pelatihan dan pengembangan terus menerus sangat diperlukan," jelasnya.


Akhmad Hadi Iswanto, S.K.M., memberikan pemaparan tentang strategi teknis dalam mempersiapkan akreditasi. Ia menyoroti aspek penting seperti penerapan standar pelayanan minimal, pengelolaan risiko, serta pencatatan dan pelaporan yang baik. "Semua aspek ini adalah komponen penting yang harus diperhatikan dalam proses akreditasi untuk memastikan bahwa puskesmas kita memenuhi standar yang ditetapkan," kata Akhmad.


Rahmawati, S.K.M., M.M., sebagai salah satu narasumber terakhir, memberikan penekanan pada pentingnya kolaborasi dan koordinasi antar puskesmas dalam cluster untuk berbagi pengalaman dan praktik baik. "Kerja sama antar puskesmas adalah kunci untuk mencapai akreditasi yang sukses. Dengan berbagi pengalaman, kita dapat saling belajar dan mengatasi tantangan bersama," paparnya.


**Diskusi dan Rencana Tindak Lanjut**


Setelah pemaparan dari para narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Peserta dari berbagai puskesmas diberi kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait persiapan akreditasi di tempat mereka masing-masing. Diskusi ini diharapkan dapat membantu puskesmas untuk saling mendukung dan memperkuat strategi dalam mencapai akreditasi.


Kegiatan pembinaan ini diakhiri dengan penetapan rencana tindak lanjut untuk setiap puskesmas dalam cluster tersebut. Para peserta sepakat untuk terus memperkuat koordinasi dan berbagi informasi secara berkala untuk memastikan semua puskesmas siap menghadapi proses akreditasi yang akan datang.


Dengan pembinaan yang dilakukan hari ini, diharapkan semua puskesmas dalam cluster ini dapat lebih siap dalam proses akreditasi dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan sesuai standar kepada masyarakat